Suku Lingon – Ciri, Misteri, Sejarah, Mitos, Sebaran & Kebudayaan


Suku Lingon yakni salah etnis dari provinsi Maluku Utara, tepatnya dari kawasan Halmahera Timur. Orang Lingon biasanya hidup di kawasan pedalaman hutan Halmahera. Halmahera Timur ialah pulau seluas 17.780 km2 dan menjadi pulau paling besar di kepulauan Maluku. Pulau Halmahera Timur juga sering disebut selaku Pulau Jilolo atau Gilolo.





Meski tidak ada catatan terang perihal asal ajakan Suku Lingon, tetapi diandalkan suku ini bukanlah suku asli yang berasal dari Maluku. Diduga orang-orang Lingon yaitu etnis yang terbentuk balasan adanya pernikahan campur dengan ras lain.





Sebab suku Lingon mempunyai kulit putih, rambut yang pirang, dan mata berwarna biru. Ciri fisik tersebut umumnya dimiliki oleh ras Kaukasoid. Beberapa dongeng penduduk setempat yang meningkat luas juga memperkuat praduga tersebut. Selain keunikan pada badan mereka, etnis Lingon juga mempunyai keunikan lain.






Ciri Fisik Orang Lingon





Suku Lingon sungguh berlainan jika dibandingkan suku yang lain di Indonesia., khususnya kalau didasarkan pada ciri-ciri fisiknya. Meski beberapa orang dari Suku Lingon memiliki ciri fisik seperti orang Asia Tenggara kebanyakan, tetapi sebagian diantaranya memiliki ciri yang berlainan.





suku lingon




Berikit ini adalah ciri dan karakteristik fisik Orang Lingon, antara lain:





1. Mata Berwarna Biru





Keunikan utama dari orang-orang Lingon adalah bola matanya yang berwarna biru seperti orang Eropa. Warna mata biru tersebut pun kadang-kadang sangat jelas atau biru muda bukan biru gelap, sehingga sangat terperinci terlihat. Ciri khas ini merupakan ciri fisik ras Kaukasoid yang berasal dari wilayah barat.





Alasannya adalah orang Indonesia orisinil pada umumnya tidak mempunyai mata biru secara alami. Fenomena ini mengakibatkan Suku Lingon sangat unik dan mempesona.





Warna biru pada mata mereka sangat cantik dan mengundang rasa ingin tahu banyak orang dari banyak sekali daerah. Orang bermata biru biasa diidentikkan dengan istilah “bule” oleh orang Indonesia. Oleh alasannya adalah itu, Suku Lingon sering disebut selaku bule dari Indonesia.





2. Memiliki Rambut Pirang





Beberapa orang etnis Lingon mempunyai rambut berwarna pirang, meliputi warna pirang terang atau kecokelatan. Warna rambut ini juga jarang dimiliki orang Indonesia, alasannya lebih banyak didominasi orang Indonesia mempunyai rambut berwarna gelap, hitam atau coklat yang sungguh gelap. Rambut berwarna jelas tersebut sangat berbeda dan menarik perhatian.





3. Berkulit Putih





Penduduk asli Maluku biasanya memiliki kulit cokelat atau condong gelap. Sedangkan Suku Lingkon mempunyai kulit putih cerah dan sangat berlawanan ketimbang suku asli Maluku.





Mata biru, rambut pirang, dan kulit putih yaitu perpaduan ciri fisik ras Kaukasoid dan sungguh berbeda dari pada umumnya orang Indonesia yang biasanya berkulit kuning langsat, sawo matang, dan gelap.





4. Bertubuh Tinggi





Suku Lingon mempunyai postur tubuh langsing dan tinggi. Bentuk tubuh ini seperti mirip fisik orang Eropa. Meski saat ini orang Asia juga banyak yang berpostur badan tinggi, namun karena warga Lingon bermata biru, berkulit putih, dan berambut pirang, maka ciri-ciri fisiknya kerap kali dibilang sebagai orang Eropa. Karena ciri tersebut, banyak yang berasumsi bahwa Suku Lingon berasal dari keturunan Eropa.





5. Berparas Cantik dan Rupawan





Bila membicarakan paras, pasti penilaiannya bias dan relatif tergantung siapa yang menilainya. Namun Suku Lingon sering dikategorikan selaku orang-orang dengan paras manis rupawan, karena mereka sangat berlainan dengan orang lain di sekitar mereka.





Bahkan dahulu kurun perempuan elok dari Suku Lingon konon sering diculik oleh suku-suku lain di sekitarnya untuk dijadikan istri. Salah satu suku yang sering menculik wanita Suku Lingon yakni Suku Togutil.





Bukan cuma para wanitanya, para laki-laki dari Suku Lingon juga memiliki paras yang rupawan. Kecantikan dan ketampanan Suku Lingon sangat istimewa, meski orang-orang Lingon sendiri tidak menyadarinya dan menganggapnya biasa.





Karena keunikan dan perbedaan fisik di atas, Suku Lingon menjadi sungguh istimewa di Maluku. Tak dapat pungkiri, mereka menjadi primadona di wilayah pedalaman Halmahera Timur. Banyak kunjungan turis yang mendatangi Suku Lingon untuk sekedar melihat orangnya yang berlawanan.





Sejarah Asal Usul Suku Lingon





Hingga kini belum ada bukti tertulis perihal asal-ajakan atau sejarah Suku Lingon. Namun beberapa cerita rakyat yang berkembang mengatakan pada zaman dulu ada kapal yang berasal dari Eropa sedang berlayar di perairan sekitar Halmahera dan terdampar. Karena sukar mencari derma di tengah bahari, mereka risikonya merapat ke daratan.





Persediaan makanan di dalam kapal terus menipis menuntut mereka untuk terus bertahan hidup. Oleh sebab itu, mereka terpaksa menepi ke daratan terdekat. Akhirnya rombongan orang Eropa tersebut memasuki hutan karena mesti mencari masakan.





Karena Halmehera Timur di abad itu ialah daerah pedalaman, maka saluran menuju ke sana sama sekali tidak gampang. Mereka yang awalnya masih mampu menerima pinjaman dari kapal lain yang sedang berlayar, risikonya menyerah.





Mereka tak punya opsi lain, selain harus menetap di daratan tersebut. Akhirnya mereka membentuk koloni gres yang disebut dengan Lingon. Karena terus-menerus berada di hutan yang merepotkan diakses, mereka pun terisolasi dan menjalani hidup selaku suku primitif. Kemudian keturunan Suku Lingon pun meneruskan cara hidup ini.





Mitos Suku Lingon, Dikagumi Sekaligus Ditakuti





Ciri fisik mereka yang sangat jauh berlainan dengan pada umumnya etnis lain di sekitarnya, membuat Suku Lingon menjadi sungguh istimewa. Dikagumi itu niscaya, tetapi ternyata ciri fisik yang istimewa juga menjinjing pengaruh negatif bagi kehidupan orang-orang Lingon.





suku lingon indonesia




Suku-suku lain di sekeliling Halmahera konon sungguh penasaran dengan eksistensi suku ini. Mereka banyak yang berdatangan ke kawasan tinggal Suku Lingon dengan harapan mampu bertemu dengan suku bermata biru tersebut.





Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahkan ada suku yang sering menculik kaum wanita Suku Lingon untuk dijadikan istri secara paksa. Hal ini tentu mengakibatkan kecemasan dan ketakutan, utamanya bagi wanita Lingon.





Ternyata bukan cuma duduk perkara wanita yang diculik, masih ada dampak jelek yang lain. Beberapa suku lain menilai Suku Lingon sangat berbahaya karena perbedaan fisik mereka. Anggapan ini terjadi alasannya tidak adanya info yang cukup mengenai suku ini. Sebab orang-orang zaman dahulu tidak tahu dan tidak pernah menyaksikan orang dari ras lain di lingkungan mereka.





Oleh alasannya adalah itu, tak sedikit anggota suku lain yang menuduh bahwa Suku Lingon mempraktekkan ilmu sihir, sehingga mereka bisa mempunyai ciri fisik yang berbeda. Rumor yang perlahan-lahan tersebar ini pun kesudahannya membuat beberapa orang takut kepada Suku Lingon. Selain itu, tersebar pula kabar bahwa Suku Lingon gemar mengonsumsi daging mentah tanpa diolah.





Keberadaan Suku Lingon





Sayangnya, keberadaan Suku Lingon dikala ini sungguh-sungguh misterius. Ada yang menyampaikan suku ini sudah punah. Namun ada juga yang beropini bahwa Suku Lingon sengaja menjauhkan diri alasannya merasa terganggu dengan rasa ketertarikan penduduk yang berlebihan terhadap mereka.





Bahasa Suku Lingon





Hingga ketika ini belum ada penelitian lebih mendalam tentang suku pedalaman Halmahera ini. Oleh sebab itu, belum diketahui secara pasti apakah mereka memiliki bahasa tempat tersendiri.





Jika menurut praduga bahwa suku lingon berasal dari orang Eropa yang terdampat dari kapal, maka bahasa yang dipakai pun kemungkinan besar berasal dari Eropa. Namun karena kurangnya data dari penduduk lingkon, maka sukar menentukan apa bahasa orisinil suku ini.





Mata Pencaharian





Karakteristik orang lingon yang menjauhi keramaian dan hidup di pedalaman mengakibatkan isu tentang bagaimana kehidupan suku ini masih misteri. Namun alasannya adalah tinggal di hutan, diperkirakan keseharian orang lingon ialah melaksanakan perburuan dan bertani.





Oleh sebab itu, masih diharapkan kajian lebih lanjut yang mempelajari bagaiaman kehidupan suku lingon bahu-membahu.





Agama & Kepercayaan





Apa agama dan iktikad orang-orang lingon hingga kini belum diketehui secara pasti. Sebab, observasi yang dilakukan condong mengutamakan bagaimana ciri fisik orang-orang bermata biru dari Indonesia ini. Sulitnya akses menuju pedalaman hutan Halmahera juga menjadi penghambat pengumpulan data.


Comments

Popular posts from this blog

cara membuat aplikasi administrasi kantor Tabel inventarisasi barang

Kilgore Pharmacy: Your Trusted Source for Quality Medications

masa subur suami kapan Voxy pacific subang agrofarm piai buat malaysia jatim perniagaan